Friday, 13 June 2014

SERUMEN PROP

Serumen Prop


No. ICPC II : H81 Excessive ear wax
No. ICD X : H61.2 Impacted cerumen
Tingkat Kemampuan: 4A

Masalah Kesehatan

Serumen adalah sekret kelenjar sebasea, kelenjar seruminosa, epitel kulit yang
terlepas dan partikel debu yang terdapat pada bagian kartilaginosa liang
telinga. Bila serumen ini berlebihan maka dapat membentuk gumpalan yang
menumpuk di liang telinga, dikenal dengan serumen prop.

Hasil Anamnesis (Subjective)

Keluhan
Pasien datang dengan keluhan pendengaran yang berkurang disertai rasa
penuh pada telinga.
Impaksi/gumpalan serumen yang menumpuk di liang telinga menyebabkan
rasa penuh dengan penurunan pendengaran (tuli konduktif). Terutama bila
telinga masuk air (sewaktu mandi atau berenang), serumen mengembang
sehingga menimbulkan rasa tertekan dan gangguan pendengaran semakin
dirasakan sangat mengganggu. Beberapa pasien mengeluhkan adanya vertigo
atau tinitus. Rasa nyeri timbul apabila serumen keras membatu dan menekan
dinding liang telinga.

Faktor Risiko
a. Dermatitis kronik liang telinga luar
b. Liang telinga sempit
c. Produksi serumen banyak dan kering
d. Adanya benda asing di liang telinga
e. Kebiasaan mengorek telinga

Faktor Predisposisi: (-)

Hasil Pemeriksaan Fisik dan Pemeriksaan Penunjang Sederhana (Objective)

Pemeriksaan Fisik
a. Otoskopi: dapat terlihat adanya obstruksi liang telinga oleh material
    berwarna kuning kecoklatan atau kehitaman. Konsistensi dari serumen
    dapat bervariasi.
b. Pada pemeriksaan penala dapat ditemukan tuli konduktif akibat
    sumbatan serumen.

Pemeriksaan Penunjang
Tidak ada pemeriksaan penunjang yang khas

Penegakan Diagnosis (Assessment)

Diagnosis Klinis
Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik

Diagnosis Banding
Benda asing di liang telinga

Komplikasi

Trauma pada liang telinga dan atau membran timpani saat mengeluarkan
serumen

Rencana Penatalaksanaan Komprehensif (Plan)

Penatalaksanaan
a. Menghindari membersihkan telinga secara berlebihan
b. Menghindari memasukkan air atau apapun ke dalam telinga
c. Tatalaksana farmakoterapi:
    1. Serumen yang lembek, dibersihkan dengan kapas yang dililitkan
        pada pelilit kapas.
    2. Serumen yang keras dikeluarkan dengan pengait atau kuret. Apabila
        dengan cara ini serumen tidak dapat dikeluarkan, maka serumen
        harus dilunakkan lebih dahulu dengan tetes karbogliserin 10%
        selama 3 hari.
   3. Serumen yang sudah terlalu jauh terdorong kedalam liang telinga
       sehingga dikuatirkan menimbulkan trauma pada membran timpani
       sewaktu mengeluarkannya, dikeluarkan dengan mengalirkan (irigasi)
       air hangat yang suhunya disesuaikan dengan suhu tubuh.
   4. Indikasi untuk mengeluarkan serumen adalah sulit untuk
       melakukan evaluasi membran timpani, otitis eksterna, oklusi
       serumen dan bagian dari terapi tuli konduktif. Kontraindikasi
       dilakukannya irigasi adalah adanya perforasi membran timpani. Bila
       terdapat keluhan tinitus, serumen yang sangat keras dan pasien yang
        tidak kooperatif merupakan kontraindikasi dari suction.

Pemeriksaan Penunjang Lanjutan
Tidak diperlukan

Rencana Tindak Lanjut

Dianjurkan serumen dikeluarkan 6 -12 bulan sekali

Konseling dan Edukasi
a. Memberitahu pasien dan keluarga untuk tidak mengorek telinga baik
    dengan cotton bud atau lainnya.
b. Memberitahu keluarga dan pasien untuk menghindari memasukkan air
    atau apapun ke dalam telinga

Kriteria rujukan: -

Sarana Prasarana

a. Lampu kepala
b. Spekulum telinga
c. Otoskop
d. Serumen hook
e. Aplikator kapas
f. Cairan irigasi telinga
g. Irigator telinga (Spoit 20 - 50 cc + cateter wing needle)

Prognosis

Prognosis penyakit ini adalah bonam karena jarang menimbulkan kondisi
klinis berat.



Sumber gambar :
 http://rsud-waluyojati.com/images/images/serumen3.JPG


No comments:

Post a Comment