Pages

Sunday, 8 June 2014

GLAUKOMA AKUT

Glaukoma Akut




No. ICPC II : F93 Glaucoma
No. ICD X : H40.2 Primary angle-closure glaucoma
Tingkat Kemampuan: 4A

Masalah Kesehatan

Glaukoma adalah penyebab kebutaan kedua terbesar di dunia setelah katarak.
Kebutaan karena glaukoma tidak bisa disembuhkan, tetapi pada kebanyakan
kasus glaukoma dapat dikendalikan. Umumnya penderita glaukoma telah
berusia lanjut, terutama bagi yang memiliki risiko. Hampir separuh penderita
glaukoma tidak menyadari bahwa mereka menderita penyakit tersebut.

Hasil Anamnesis (Subjective)

Keluhan
Pasien datang dengan keluhan yang bervariasi dan berbeda tergantung jenis
glaukoma.
    1.Gejala pada glaukoma kronik (sudut terbuka primer) adalah
       kehilangan lapang pandang perifer secara bertahap pada kedua mata. Pasien
       sering datang pada kondisi yang telah lanjut.
    2. Gejala pada glaukoma akut (sudut tertutup) adalah rasa sakit atau nyeri
        pada mata, mual dan muntah (pada nyeri mata yang parah),
        penurunan visus mendadak, mata merah dan berair.
 
Faktor Risiko
a. Glaukoma akut : bilik mata depan dangkal
b. Glaukoma kronik :
    1. Primer : usia di atas 40 tahun dengan riwayat keluarga glaukoma.
    2. Sekunder :
        • Penyakit sistemik seperti Diabetes Melitus.
        • Pemakaian tetes mata steroid secara rutin.
        • Riwayat trauma pada mata

Hasil Pemeriksaan Fisik dan Pemeriksaan Penunjang Sederhana (Objective)

Glaukoma adalah penyakit mata yang ditandai oleh trias glaukoma, terdiri dari:
   a. Peningkatan tekanan intraokular.
   b. Perubahan patologis pada diskus optikus.
   c. Defek lapang pandang yang khas.

Pemeriksaan Fisik Oftalmologis
Pada glaukoma akut:
  a. Visus menurun.
  b. Tekanan Intra Okular meningkat.
  c. Konjungtiva bulbi: hiperemia kongesti, kemosis dengan injeksi silier, injeksi konjungtiva.
  d. Edema kornea.
  e. Bilik mata depan dangkal.
  f. Pupil mid-dilatasi, refleks pupil negatif.

Pada glaukoma kronik
  a. Biasanya terjadi visus dapat normal.
  b. Lapang pandang menyempit dapat diperiksa dengan tes konfrontasi
  c. Tekanan Intra Okular meningkat (>21 mmHg).
  d. Pada funduskopi, C/D rasio meningkat (N=0.3).

Pemeriksaan Penunjang
Tidak dilakukan pada pelayanan primer.

Penegakan Diagnosis (Assessment)

Diagnosis Klinis
Penegakan diagnosis dilakukan berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik
oftalmologis.
Glaukoma kronik
Penegakan diagnosis dilakukan berdasarkan tanda dan gejala trias glaukoma.

Tabel 22. Klasifikasi Glaukoma berdasarkan Etiologi



Diagnosis Banding:

Glaukoma akut:
  a. Uveitis anterior
  b. Keratitis
  c. Ulkus kornea

Glaukoma kronis:
  a. Katarak
  b. Kelainan refraksi
  c. Retinopati diabetes/hipertensi
  d. Retinitis pigmentosa

Rencana Penatalaksanaan Komprehensif (Plan)

Penatalaksanaan
a. Pasien tidak boleh minum sekaligus banyak, karena dapat menaikkan tekanan
b. Glaukoma akut:
  1. Pertolongan pertama adalah menurunkan tekanan intraocular
      secepatnya dengan memberikan serentak obat-obatan yang terdiri dari:
  2. Asetasolamid Hcl 500 mg, dilanjutkan 4 x 250 mg/hari.
  3. KCl 0.5 gr 3 x/hari.
  4. Timolol 0.5%, 2 x 1 tetes/hari.
  5. Tetes mata kombinasi kortikosteroid + antibiotik 4-6 x 1 tetes sehari
  6. Terapi simptomatik.

Rujuk segera ke dokter spesialis mata/pelayanan kesehatan tingkat
sekunder/tersier setelah diberikan pertolongan pertama tersebut.

Pemeriksaan penunjang lanjutan dilakukan pada pelayanan sekunder/tersier

Konseling dan Edukasi
a. Memberitahu keluarga bahwa kepatuhan pengobatan sangat penting
    untuk keberhasilan pengobatan glaukoma.
b. Memberitahu pasien dan keluarga agar pasien dengan riwayat glaukoma
    pada keluarga untuk memeriksakan matanya secara teratur.

Kriteria rujukan

Pada glaukoma akut, setelah dilakukan penanganan pertama.
Pada glaukoma kronik, dilakukan segera setelah penegakan diagnosis.

Sarana Prasarana

a. Snellen chart
b. Tonometri Schiotz
c. Oftalmoskopi

Prognosis

Quo ad vitam umumnya bonam, sedangkan quo ad fungsionam dan
sanationamnya dubia ad malam, tergantung dari ada tidaknya penyakit
penyerta serta pengobatan lanjutannya.


Sumber gambar :
 http://obatmujarab.com/wp-content/uploads/2013/09/glukoma.jpg
http://www.google.co.id/url?sa=i&source=images&cd=&cad=rja&uact=8&docid=v6zPhqipr592HM&tbnid=IrbRidIS84jTpM&ved=0CAgQjRw&url=http%3A%2F%2Fchyntiayuliza.blogspot.com%2F2012%2F07%2Fmodul-mata-glaukoma-akut.html&ei=uG6UU5LWDNWeugSes4GwDg&psig=AFQjCNFKpPir--IJr7FbDKFz_fIcyyQN6g&ust=1402323000308940


No comments:

Post a Comment